Bagaimana Perfoma Tim Nasional Portugal tanpa Cristiano Ronaldo?

Cristiano Ronaldo melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Denmark.
(Sumber gambar: x.com/Cristiano)

Siapa yang tak mengenal Cristiano Ronaldo? Bagi penggemar sepak bola, ia adalah ikon dunia, juga seorang kapten bagi tim nasional Portugal yang pengaruhnya melampaui performanya di lapangan hijau. Namun, ketika nanti akhirnya ia "meninggalkan panggung"—baik karena pensiun atau perannya yang berkurang—bagaimana nasib tim nasional Portugal? Akankah performa mereka merosot seperti Manchester United yang ditinggal pensiun Sir Alex Ferguson? Atau justru mereka akan berkembang seperti serial Game of Thrones pascakematian Ned Stark, membuka jalan bagi generasi emas baru untuk bersinar? Pertanyaan ini terus menggantung, tetapi pertandingan Nations League melawan Denmark pada Minggu malam (23/03/2025) di Lisbon memberikan sekilas gambaran tentang masa depan Portugal tanpa dominasi Ronaldo.

Ronaldo: Pedang Bermata Dua

Ronaldo, di usia 40 tahun, tetap menjadi pencetak gol utama dengan 15 gol dalam 15 pertandingan kualifikasi Euro dan fase grup Nations League. Ketajamannya tak perlu diragukan, terutama saat melawan tim-tim yang lebih lemah. Namun, kehadirannya juga membawa tantangan. Pada kekalahan 1-0 dari Denmark di leg pertama, sorotan tertuju pada penampilan buruknya—hanya satu tembakan melenceng. Di leg kedua, meski mencetak gol, ia gagal mengeksekusi penalti dengan baik dan terus menjadi pusat perhatian, bahkan saat digantikan di menit 90. Energi "tokoh utama" yang dimilikinya sering kali membuat tim terlihat bergantung pada satu orang, sehingga mengorbankan keseimbangan dan dinamika kolektif.

Pelatih Roberto Martinez tampaknya enggan mengurangi peran Ronaldo. Selama Euro 2024, ia hanya sekali menggantikan Ronaldo—dalam laga yang tidak menentukan melawan Georgia—meski sang kapten tak mencetak gol dan terlihat kehilangan ketajaman fisik. Di Portugal, bukan keikutsertaan Ronaldo yang menjadi masalah, melainkan seberapa banyak ia bermain. Ada persepsi bahwa Martinez terlalu takut atau tidak mampu membuat keputusan tegas, seperti mengistirahatkan atau lebih sering menggantikannya.

Sekilas Masa Depan tanpa Ronaldo

Kemenangan dramatis 5-2 (agregat 5-3) atas Denmark di Lisbon memberikan gambaran potensi Portugal tanpa bayang-bayang Ronaldo. Francisco Trincão, mantan pemain Wolves, tampil gemilang dengan dua gol indah yang mengubah arah pertandingan. Diogo Jota, masuk dari bangku cadangan, mengobrak-abrik pertahanan Denmark dengan agresivitasnya. Gonçalo Ramos, calon pengganti Ronaldo di posisi penyerang tengah, menegaskan tajinya dengan gol kedelapan dalam 15 caps. Francisco Conceição tampil lincah, Nuno Mendes dominan, dan Bruno Fernandes kembali menjadi motor serangan. Ini adalah bukti bahwa Portugal memiliki banyak talenta yang luar biasa.

Di sisi lain, meski pemain-pemain ini bersinar, sorotan tetap tertuju pada Ronaldo. Ia mendapat tendangan penalti, gagal mengeksekusinya, mencetak gol dari jarak dekat, dan bahkan setelah digantikan, kamera terus mengarah padanya saat berinteraksi dengan rekan setimnya. Ini menunjukkan betapa sulitnya Portugal melepaskan identitas yang selalu terarah pada Ronaldo, bahkan saat talenta muda mulai menunjukkan kemampuan mereka.

Potensi Generasi Emas

Portugal tidak kekurangan bintang. Di lini tengah, Bruno Fernandes, João Neves, dan Vitinha memberikan kreativitas dan dinamisme. Di lini depan, Rafael Leão, Francisco Conceição, Pedro Neto, dan Diogo Jota membawa kecepatan serta bakat individu yang memukau. Nama-nama seperti João Félix, Pedro Gonçalves, hingga bintang muda Geovany Quenda juga menanti kesempatan. Dengan kedalaman skuad seperti ini, Portugal memiliki modal untuk membangun generasi emas yang tidak hanya bergantung pada satu figur.

Meskipun begitu, seperti yang terlihat di Euro 2024 yang mengecewakan atau kekalahan di Kopenhagen, Portugal sering kali memiliki banyak bintang tetapi kurang bisa menunjukkan performa solid sebagai tim. Ketergantungan pada Ronaldo membuat gaya bermain mereka mudah ditebak, terutama saat menghadapi lawan yang terorganisasi. Kemenangan atas Denmark, walau diraih dengan susah payah lewat perpanjangan waktu, menunjukkan bahwa perubahan mungkin saja membuahkan hasil—asalkan Martinez berani mengambil risiko.

Transisi yang Diperlukan

Masa depan Portugal bergantung pada kemampuan mereka untuk menyikapi perubahan. Ronaldo bisa tetap berperan, tetapi tidak lagi sebagai pusat segalanya. Dengan mengelola waktu bermainnya secara strategis—misalnya membawanya dari bangku cadangan atau mengistirahatkannya di laga tertentu—akan menjaga ketajamannya sekaligus memberi ruang bagi pemain muda untuk berkembang. Selain itu, pengalaman dan kepemimpinannya bisa dimanfaatkan pada peran mentoring untuk mempersiapkan pengganti posisinya saat ia benar-benar pensiun.

Bayangkan jika Portugal membebaskan diri dari nama besar Ronaldo, mereka bisa menjadi tim yang bermain secara kolektif, ketika talenta muda seperti Trincão, Ramos, dan Leão bisa mengekspresikan diri tanpa tekanan untuk melayani satu bintang. Maksudnya, bukan berarti mengesampingkan peran Ronaldo sepenuhnya, melainkan supaya menciptakan keseimbangan tim.

***

Nasib tim nasional Portugal pasca-Ronaldo masih menjadi misteri, tetapi ada dua kemungkinan besar: mereka bisa tersandung tanpa sang pemimpin seperti Manchester United tanpa Sir Alex Ferguson, atau justru berkembang menjadi kekuatan baru seperti di serial Game of Thrones setelah Ned Stark tiada. Pertandingan melawan Denmark menunjukkan bahwa Portugal memiliki potensi untuk opsi kedua—sebuah tim yang berisi pemain bertalenta dan mampu bersinar tanpa bayang-bayang satu sosok. Namun, ini hanya akan tercapai jika Martinez dan tim berani melangkah keluar dari zona nyaman, mengelola peran Ronaldo dengan bijak, dan membiarkan identitas baru tim untuk berkembang. Ketika Ronaldo akhirnya pensiun atau memutuskan untuk tidak memperkuat tim nasional lagi, Portugal tidak akan kehilangan arah; sebaliknya, mereka bisa menjadi lebih kuat, lebih dinamis, dan lebih siap menghadapi masa depan.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.