Menjaga Kesejahteraan Mental

Menjaga Kesejahteraan Mental karya Agustine Dwiputri.
(Sumber gambar: goodreads.com)

Kesejahteraan mental adalah konsep yang sering kali terabaikan dalam kehidupan sehari-hari, padahal ia merupakan landasan penting bagi pengembangan diri yang sehat dan pembentukan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Di tengah kompleksitas hidup di era modern, menjaga kesejahteraan mental menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Buku Menjaga Kesejahteraan Mental karya Agustine Dwiputri hadir sebagai panduan yang komprehensif dan praktis untuk membantu pembaca memahami serta merawat kesehatan mental mereka. Berdasarkan pengalaman nyata yang dibagikan dalam rubrik Konsultasi Psikologi Harian Kompas, buku ini menyajikan penjelasan dan solusi atas berbagai keresahan yang kerap mengganggu kesejahteraan mental manusia.

Buku ini disusun dalam empat bagian utama yang mencerminkan berbagai dimensi kehidupan tempat kesejahteraan mental perlu dijaga. Keempat bagian tersebut adalah: kesejahteraan mental untuk diri sendiri, kesejahteraan mental dalam keluarga, kesejahteraan mental dalam menjalin hubungan, dan kesejahteraan mental menghadapi kesulitan. Dengan gaya penulisan tanya-jawab antara pasien dan dokter, Agustine Dwiputri sebagai psikolog tidak hanya membuka pemahaman tentang makna kesejahteraan mental, tetapi juga memberikan langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Fleksibilitas buku ini juga menjadi nilai tambah; pembaca dapat membacanya dari awal hingga akhir atau langsung melompat ke bagian yang paling relevan bagi mereka.

Pentingnya Kesejahteraan Mental

Sebelum masuk ke pembahasan isi buku, penting untuk memahami mengapa kesejahteraan mental menjadi begitu esensial. Kesejahteraan mental bukan sekadar ketiadaan gangguan jiwa, melainkan kondisi ketika seseorang mampu mengelola emosi, menghadapi tantangan, dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Di dunia yang penuh tekanan—baik dari pekerjaan, keluarga, maupun lingkungan sosial—kesejahteraan mental menjadi fondasi yang memungkinkan kita untuk tetap berdiri tegak. Buku ini menggarisbawahi bahwa merawat kesehatan mental adalah investasi jangka panjang untuk kehidupan yang lebih bermakna.

1. Kesejahteraan Mental untuk Diri Sendiri

Bagian pertama buku ini mengajak pembaca untuk berfokus pada diri sendiri sebagai langkah awal menuju kesejahteraan mental. Di sini, Agustine membahas pentingnya perawatan diri (self-care), pemahaman terhadap emosi, dan pengelolaan stres. Topik seperti membangun harga diri, melatih kasih sayang terhadap diri sendiri, dan mendorong pertumbuhan pribadi menjadi inti dari bagian ini. Dalam kehidupan yang sering kali menuntut kita untuk memprioritaskan orang lain, bagian ini mengingatkan bahwa kita tidak dapat memberikan yang terbaik bagi dunia luar jika kita sendiri rapuh secara mental.

2. Kesejahteraan Mental dalam Keluarga

Beranjak dari diri sendiri, bagian kedua menyoroti kesejahteraan mental dalam lingkup keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memiliki peran besar untuk membentuk kesehatan mental individu. Buku ini mengulas dinamika keluarga, pentingnya komunikasi yang efektif, cara menyelesaikan konflik, dan bagaimana saling mendukung antar anggota keluarga. Isu seperti hubungan antara orang tua dan anak atau perawatan terhadap anggota keluarga yang sudah lanjut usia bisa jadi menjadi fokus yang relevan, mengingat keluarga sering menjadi sumber kekuatan sekaligus tekanan bagi seseorang.

3. Kesejahteraan Mental dalam Menjalin Hubungan

Bagian ketiga memperluas pembahasan ke hubungan dengan orang lain di luar keluarga, seperti hubungan romantis, persahabatan, atau bahkan interaksi profesional. Di sini, pembaca diajak untuk memahami elemen-elemen penting seperti kepercayaan, batasan yang sehat, dan empati. Di dunia yang semakin terhubung tetapi sering kali penuh dengan kesalahpahaman, bagian ini memberikan wawasan tentang cara menjaga hubungan yang bermakna dan mendukung kesejahteraan mental kita.

4. Kesejahteraan Mental Menghadapi Kesulitan

Bagian terakhir dari buku ini berfokus pada strategi menghadapi tantangan hidup yang tak terhindarkan, seperti kehilangan, kegagalan, penyakit, atau perubahan besar. Agustine memberikan pendekatan praktis untuk membangun ketahanan mental (resilience), menyelesaikan masalah, dan mencari dukungan ketika diperlukan. Bagian ini menjadi sangat relevan karena tidak ada kehidupan yang bebas dari kesulitan, dan kemampuan untuk bangkit dari situasi sulit adalah kunci menuju kesejahteraan mental yang berkelanjutan.

Keunggulan Buku: Praktis dan Relatable

Salah satu daya tarik utama buku ini adalah formatnya yang ditulis dalam gaya tanya-jawab antara pasien dan dokter. Pendekatan ini membuat pembahasan terasa hidup, relatable, dan langsung mengena pada permasalahan yang dihadapi pembaca. Karena didasarkan pada pengalaman nyata dari rubrik konsultasi, solusi yang ditawarkan tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga actionable—mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, fleksibilitas untuk memilih bagian yang ingin dibaca menjadikan buku ini ramah pengguna, cocok bagi mereka yang mencari jawaban spesifik atas keresahan tertentu.

***

Menjaga Kesejahteraan Mental karya Agustine Dwiputri adalah sebuah karya yang tidak hanya menambah pemahaman tentang masalah mental dalam kehidupan, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk merawatnya. Dari fokus pada diri sendiri hingga menghadapi kesulitan hidup, buku ini mencakup berbagai aspek kesejahteraan mental dengan cara yang mudah dipahami dan relevan. Bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kesehatan mental mereka atau sekadar memahami makna di baliknya, buku ini adalah referensi yang berharga. Dengan pendekatan berbasis pengalaman nyata dan solusi yang aplikatif, karya ini mengajak kita untuk lebih peduli terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita, demi kehidupan yang seimbang dan bahagia.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.