Plymouth Argyle mengalahkan Liverpool dengan skor 1-0 di Piala FA.
(Sumber: x.com/Argyle)
Di dunia sepak bola, kejutan adalah salah satu faktor yang membuat olahraga ini begitu menarik. Kejutan besar terjadi pada babak keempat Piala FA 2024 ketika tim Championship, Plymouth Argyle, berhasil menyingkirkan pemimpin klasemen Liga Premier, Liverpool, dengan kemenangan tipis 1-0 di Home Park. Gol tunggal Ryan Hardie dari titik penalti di menit ke-53 memastikan kemenangan bersejarah bagi Plymouth sekaligus mengakhiri harapan Liverpool untuk meraih empat trofi di musim ini.
Keputusan Berisiko dari Arne Slot
Manajer Liverpool, Arne Slot, membuat keputusan berani dengan melakukan sepuluh perubahan dalam susunan pemain dibandingkan dengan tim yang mengalahkan Tottenham Hotspur di semifinal Piala Carabao. Hanya kiper Caoimhin Kelleher yang mempertahankan tempatnya di tim inti. Beberapa pemain kunci seperti Virgil van Dijk, Mohamed Salah, Ryan Gravenberch, Andy Robertson, Dominik Szoboszlai, Cody Gakpo, dan Ibrahima Konate tidak dimasukkan dalam skuad untuk menjaga kebugaran mereka menjelang laga penting melawan Everton di Liga Premier.
Meskipun demikian, Liverpool tetap memiliki barisan depan yang berpengalaman dengan kehadiran Luis Diaz, Diogo Jota, dan Federico Chiesa, serta tambahan Darwin Nunez dari bangku cadangan. Namun, mereka tidak mampu menembus pertahanan kokoh Plymouth.
Pertahanan Solid Plymouth dan Momen Bersejarah Hardie
Plymouth menunjukkan semangat juang yang luar biasa sepanjang pertandingan. Salah satu momen dramatis terjadi ketika bek Nikola Katic kehilangan satu giginya akibat benturan dengan rekan setimnya, Adam Randell. Meski demikian, ia tetap bermain dan menjadi bagian penting dari lini pertahanan yang disiplin.
Babak pertama berakhir tanpa gol, tetapi Plymouth mendapatkan penalti di awal babak kedua setelah bola mengenai tangan Harvey Elliott di dalam kotak penalti. Ryan Hardie dengan percaya diri mengeksekusi penalti dan mencetak gol ketiganya dalam seminggu terakhir. Gol ini terasa semakin istimewa karena hampir tiga tahun sebelumnya, Hardie pernah gagal mencetak gol dari titik penalti saat menghadapi Chelsea di Piala FA.
Plymouth hampir menggandakan keunggulan mereka ketika Hardie melepaskan tembakan yang mengenai tiang gawang. Namun, setelah itu, mereka harus menghadapi tekanan berat dari Liverpool selama 20 menit terakhir pertandingan. Kiper Conor Hazard tampil sebagai pahlawan dengan melakukan beberapa penyelamatan krusial, termasuk menepis tembakan Jota dan Nunez di masa injury time.
Kekalahan yang Menyakitkan bagi Liverpool
Kekalahan ini menjadi salah satu penampilan terburuk Liverpool musim ini. Tanpa kehadiran para pemain inti, Liverpool terlihat jauh dari performa terbaik mereka yang biasanya agresif dan dinamis. James McConnell gagal memanfaatkan peluang emas di menit-menit akhir, sementara para pemain senior seperti Luis Diaz dan Federico Chiesa juga tampil kurang maksimal.
Cedera yang dialami Joe Gomez di awal pertandingan turut berkontribusi terhadap performa buruk Liverpool. Wataru Endo terpaksa beralih ke posisi bek, meninggalkan duet gelandang muda Trey Nyoni (17 tahun) dan McConnell (20 tahun) yang tampak kesulitan mengendalikan ritme permainan.
Bagi Plymouth, kemenangan ini bukan sekadar hasil pertandingan, melainkan juga simbol perjuangan dan kerja keras mereka. Ini adalah kemenangan beruntun mereka melawan tim Liga Premier di Piala FA setelah sebelumnya menyingkirkan Brentford. Pelatih baru mereka, Miron Muslic, yang baru ditunjuk pada Januari lalu, telah membawa semangat baru ke dalam tim.
Ryan Hardie, pencetak gol kemenangan, dengan bangga menyatakan kepada ITV Sport, "Kami datang hari ini dengan impian. Impian itu adalah melaju ke babak berikutnya, dan kami telah mewujudkannya."
***
Plymouth Argyle telah membuktikan bahwa dalam sepak bola, apapun bisa terjadi. Kemenangan ini adalah momen bersejarah bagi klub dan pendukungnya, sekaligus menjadi peringatan bagi tim-tim besar bahwa mereka tidak boleh meremehkan lawan, tidak peduli dari divisi mana mereka berasal. Liverpool mungkin akan segera melupakan kekalahan ini jika mereka berhasil mengalahkan Everton di derby Merseyside, tetapi bagi Plymouth, kemenangan ini akan dikenang selamanya sebagai salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala FA.