Para pemain Manchester United merayakan kemenangan atas Arsenal dalam adu penalti.
(Sumber: x.com/manutd)
Pertandingan putaran ketiga Piala FA antara Manchester United dan Arsenal berlangsung penuh drama di Stadion Emirates. Laga ini berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu, sebelum akhirnya Manchester United keluar sebagai pemenang lewat adu penalti dengan skor 5-3. Penjaga gawang Altay Bayindir menjadi pahlawan United, menggagalkan penalti penting dari Kai Havertz, dan membawa timnya melaju ke putaran keempat untuk menghadapi Leicester City.
Jalannya Pertandingan
Babak pertama dimulai dengan intensitas tinggi dari kedua tim. Manchester United unggul lebih dulu melalui gol Bruno Fernandes setelah memanfaatkan serangan balik cepat yang dirancang Alejandro Garnacho. Namun, keadaan berubah ketika Diogo Dalot menerima kartu merah akibat pelanggaran yang menghasilkan kartu kuning kedua. Bermain dengan 10 pemain, United dipaksa bertahan dan akhirnya kebobolan oleh bek Arsenal, Gabriel.
Peluang emas untuk Arsenal datang beberapa menit kemudian melalui titik penalti, tetapi Altay Bayindir tampil gemilang dengan menggagalkan eksekusi Martin Ødegaard. Penjaga gawang asal Turki ini kembali menunjukkan ketangguhannya dengan penyelamatan gemilang terhadap sundulan Declan Rice. Arsenal terus menyerang, tetapi penyelesaian akhir yang buruk dan solidnya pertahanan United membuat mereka gagal menambah gol.
Adu Penalti yang Menentukan
Ekspresi Bayindir setelah menggagalkan tendangan penalti Havertz.
(Sumber: x.com/manutd)
Ketika pertandingan berlanjut ke adu penalti, Manchester United tampak lebih siap secara mental. Semua eksekutor mereka berhasil menjalankan tugas dengan sempurna. Sebaliknya, Arsenal harus menerima kenyataan pahit ketika Havertz gagal menaklukkan Bayindir. Penalti terakhir yang dieksekusi oleh Joshua Zirkzee memastikan kemenangan United, sekaligus menegaskan peran penting Bayindir di pertandingan ini.
Penampilan Altay Bayindir
Penampilan Altay Bayindir menjadi sorotan utama dalam laga ini. Walaupun jarang mendapat kesempatan bermain, Bayindir menunjukkan kualitasnya sebagai penjaga gawang mumpuni. Selain menggagalkan penalti, ia juga melakukan beberapa penyelamatan krusial dari peluang Arsenal yang seharusnya menghasilkan gol. Penampilan ini memberikan kepercayaan diri baru bagi Bayindir dan menunjukkan bahwa United memiliki pelapis yang andal untuk posisi penjaga gawang.
Kegagalan Arsenal Memanfaatkan Peluang
Arsenal menciptakan 26 peluang sepanjang pertandingan, tetapi hanya mampu mencetak satu gol. Penyelesaian akhir yang buruk menjadi masalah utama. Kai Havertz gagal memanfaatkan beberapa peluang emas, sementara sundulan Declan Rice dan tembakan Leandro Trossard juga berhasil digagalkan oleh Bayindir. Ketidakmampuan Arsenal mencetak gol dari banyak peluang bisa memicu perhatian pada kebutuhan mendesak mereka untuk mendatangkan penyerang baru pada bursa transfer Januari ini.
Kritik dan Kontroversi
Pertandingan ini juga diwarnai dengan sejumlah insiden kontroversial, termasuk keputusan wasit memberikan penalti untuk Arsenal yang diprotes keras oleh pemain United. Meskipun keputusan tersebut akhirnya tidak memengaruhi hasil akhir, ketegangan antara pemain kedua tim menjadi bukti intensitas tinggi laga ini.
***
Kemenangan Manchester United atas Arsenal di Piala FA menunjukkan semangat juang tinggi dari skuad asuhan Ruben Amorim. Meskipun bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-61, United mampu bertahan dan tampil efektif dalam adu penalti. Di sisi lain, Arsenal harus mengevaluasi penyelesaian akhir mereka yang kurang tajam, terutama jika ingin bersaing di semua kompetisi musim ini.
Semangat dan determinasi yang ditunjukkan oleh United adalah contoh bagaimana kekuatan mental dapat menjadi pembeda dalam pertandingan besar. Dengan kemenangan ini, United melaju ke babak berikutnya dan bersiap menghadapi Leicester City.