Apakah Aku Ibu yang Baik? karya Rouli Esther Pasaribu merupakan sebuah buku perjalanan reflektif yang menggugah kesadaran kita tentang peran perempuan dalam masyarakat. Dengan bahasa yang mengalir, lugas, dan tanpa kesan menggurui, Rouli membuka mata pembaca pada berbagai norma sosial yang sering diterima begitu saja. Selain itu, buku ini bukan hanya relevan bagi para ibu, melainkan bagi siapa saja yang ingin memahami dinamika perempuan dalam menghadapi ekspektasi sosial.
Mengenal Rouli Esther Pasaribu
Rouli adalah seorang dosen, istri, dan ibu yang jeli menangkap berbagai kegelisahan di tengah kesehariannya. Dalam buku ini, ia menuangkan pengalaman dan refleksinya tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari topik ringan seperti drama Korea (drakor) hingga persoalan serius seperti peran domestik dalam rumah tangga. Ia mampu menjadikan setiap topik sebagai cermin untuk mempertanyakan ulang apa yang kita anggap sebagai “kebenaran” tentang perempuan, istri, dan ibu.
Tema di Dalam Buku
Dalam waktu yang relatif singkat, buku ini berhasil menyajikan perenungan mendalam yang dapat dibaca kurang dari satu jam. Walaupun Rouli menyampaikannya secara sederhana, buku ini memiliki daya dobrak yang luar biasa. Empat tema utama yang dibahas, yaitu:
1. Standar Sosial tentang Perempuan dan Ibu
Rouli membuka diskusi tentang siapa yang sebenarnya berhak menentukan apakah seseorang adalah ibu yang baik, perempuan yang baik, atau istri yang baik. Ia mempersoalkan standar yang sering kali general dan memaksa perempuan untuk menyesuaikan diri tanpa mempertanyakan validitasnya.
2. Norma yang Tidak Disadari
Dalam catatan reflektifnya, Rouli mengungkap bagaimana norma sosial terbentuk dan mengakar tanpa kita sadari. Hal ini dapat terlihat dari hal-hal sederhana seperti cara memilih pakaian hingga persepsi tentang peran domestik dalam keluarga.
3. Kegelisahan tentang Peran Perempuan
Buku ini juga mencatat kegelisahan Rouli tentang harapan masyarakat terhadap perempuan yang sering bertentangan dengan realitas kehidupan. Misalnya, ia membahas tentang ibu yang memilih untuk bekerja, ASI (air susu ibu) atau susu formula bagi perkembangan bayi, dan dinamika peran bapak rumah tangga.
4. Memantik Diskusi dan Refleksi
Pernyataan-pernyataan dalam buku ini memancing diskusi yang mendalam. Rouli berhasil membumikan konsep-konsep abstrak tentang kesadaran kritis menjadi suara hati banyak pembaca (khususnya kaum perempuan). Dengan gaya narasi yang intim dan personal, ia mengajak pembaca untuk turut mempertanyakan: apakah kita selama ini menjalani hidup sesuai keinginan kita sendiri, atau sekadar memenuhi ekspektasi orang lain?
***
Buku ini membawa kita pada satu kesadaran penting: standar perempuan, istri, atau ibu yang baik tidak bisa digeneralisasi. Setiap orang memiliki perjalanan hidup, tantangan, dan kapasitasnya masing-masing. Ekspektasi yang terlalu kaku justru sering menekan perempuan, alih-alih memberdayakan.
Bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang dinamika perempuan dan norma sosial, Apakah Aku Ibu yang Baik? merupakan bacaan yang bisa dipilih sebagai referensi. Rouli Esther Pasaribu telah menghadirkan sebuah karya yang tidak hanya menyentuh, melainkan juga membangkitkan keberanian untuk mempertanyakan ulang hal-hal yang dianggap biasa dalam kehidupan kita.