Poster Godzilla Minus One.
(Sumber: imdb.com)
Film Godzilla yang selama ini saya tonton, kebanyakan adalah produksi Hollywood. Jadi, Ketika ada film yang diproduksi oleh negara asalnya, Jepang, saya pun penasaran untuk menontonnya.
Berjudul Godzilla Minus One karya Takashi Yamazaki, film ini memiliki tema tentang kehormatan dan cinta yang saling berhubungan sehingga mendorong narasi dan perkembangan karakter di dalamnya. Berlatar belakang Jepang pasca-Perang Dunia II, film ini menggambarkan tentang perjuangan sebuah negara yang sedang membangun kembali dirinya sambil menghadapi ancaman mengerikan dari Godzilla. Kisahnya berfokus pada tokoh bernama Koichi Shikishima, mantan pilot kamikaze, yang berusaha untuk mengembalikan kehormatannya sekaligus memaknai kekuatan cinta yang hadir di hidupnya.
Menjaga kehormatan di tengah situasi yang kacau
Ekspresi para teknisi pesawat pasukan Jepang ketika pertama kali melihat kemuncullan Godzilla.
(Sumber: imdb.com)
Kisah Shikishima dimulai dengan tindakannya yang tidak terhormat saat ia menjalani misi penting pada Perang Dunia II. Mungkin karena ketakutannya, ia berpura-pura mengalami masalah teknis untuk menghindari kewajibannya sebagai pilot kamikaze. Di tempat perbaikan pesawat itu, tak disangka sesosok monster yang dijuluki Godzilla muncul dari dalam laut. Shikishima dan para teknisi pun harus menghindar dan bersembunyi dari amarah Godzilla. Namun, ketika Shikishima memiliki kesempatan untuk menembak Godzilla dari pesawatnya yang sedang diparkir, ia malah ketakutan sehingga Godzilla tetap melanjutkan aksinya dengan menginjak dan melempar manusia-manusia di sekitarnya yang kebanyakan para teknisi yang sedang bertugas di pulau tersebut. Akibat kejadian itu, Shikishima pun dihantui oleh penyesalan dan memperdalam rasa bersalahnya, ditambah penghinaan dari Tachibana, satu-satunya teknisi yang selamat dari amarah Godzilla.
Sosok Shikishima yang meninggalkan kewajibannya sebagai pilot kamikaze ketika Perang Dunia II masih berlangsung.
(Sumber: imdb.com)
Shikishima mendaftar sebagai anak buah kapal penyapu ranjau untuk mendapatkan pekerjaan kembali pascaperang.
(Sumber: imdb.com)
Konsep kehormatan dalam Godzilla Minus One tidak hanya memiliki satu sudut pandang tetapi berkembang seiring perjalanan Shikishima. Awalnya, kehormatan dihubungkan dengan tugas dan pengorbanan yang kaku, seperti yang ditampilkan dalam tujuan para pilot kamikaze selama perang. Penolakan Shikishima untuk mati sebagai martir, mengakibatkannya dicap sebagai pengkhianat di mata orang-orang sekitarnya. Namun, momen tersebut mendefiniskan kembali arti kehormatan melalui tindakan Shikishima selanjutnya. Keputusannya untuk menjadi anak buah kapal penyapu ranjau, sebuah pekerjaan berbahaya tetapi penting, menunjukkan komitmennya untuk melindungi negaranya dan sebagai bukti penebusan dosa di masa lalu. Pergeseran gagasan tradisional tentang kehormatan sebatas sebagai prajurit perang ke sikapnya yang rela berkorban demi melindungi masyarakat Jepang dengan cara lain, mencerminkan perkembangan karakter Shikishima supaya harga diri dan kehormatannya bisa kembali lagi.
Cinta sebagai kekuatan dan penebusan dosa
Shikishima bersama Akiko si bayi yatim-piatu yang ia rawat seperti anak sendiri.
(Sumber: imdb.com)
Sejalan dengan tema kehormatan, yaitu adanya cinta yang kuat. Hubungan Shikishima dengan Noriko Oishi dan bayi yatim-piatu, Akiko, menunjukkan sikap Shikishima untuk membuktikan bahwa ia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama di kehidupannya yang sekarang, sehingga ia bertekad untuk melindungi mereka berdua dari bahaya. Noriko—yang juga merasakan kehilangan akibat perang—serta Akiko—sebagai simbol kepolosan dan harapan—menjadi penunjuk arah bagi Shikishima dalam memaknai kemanusiaan. Rasa sayang Shikishima kepada mereka berdua, menunjukkan perubahan dari seorang prajurit yang dipenuhi kewajiban tugas dan rasa bersalah di masa lalu menjadi seorang pelindung yang didorong oleh cinta dan tanggung jawab.
Shikishima sedang berbicara dengan Noriko yang baru mendapatkan pekerjaan di Ginza.
(Sumber: imdb.com)
Noriko melihat Godzilla ketika ia sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya.
(Sumber: imdb.com)
Lolosnya Noriko dari dugaan kematian akibat serangan Godzilla di Ginza, sangat memengaruhi psikologis Shikishima. Rasa kehilangan mendorong Shikishima ke dalam kesedihan yang mendalam, tapi juga memicu tekad yang kuat untuk mengalahkan Godzilla. Balas dendam terhadap monster ini bukan hanya tentang masalah pribadi, melainkan juga untuk menjamin keselamatan banyak orang, sebuah bukti kekuatan yang berasal dari cinta.
Tachibana dan dua teknisi lain memberikan hormat kepada Shikishima yang akan menunaikan tugas untuk mengalahkan Godzilla.
(Sumber: imdb.com)
Untuk menebus dosanya di masa lalu, Shikishima dengan penuh percaya diri menaikki pesawat yang sudah dirancang untuk mengalahkan Godzilla.
(Sumber: imdb.com)
Misi terakhir Shikishima untuk mengalahkan Godzilla merangkum tujuan tentang kehormatan dan cinta. Kesediaannya mengorbankan dirinya dengan terbang menggunakan pesawat berisi bom menuju mulut Godzilla, merupakan penebusan dosa atas kepengecutannya di masa lalu. Namun, kata-kata penyemangat dari Tachibana—satu-satunya teknisi yang selamat—serta ingatan Shikishima tentang Noriko dan Akiko, membuatnya menggunakan kursi lontar sebagai caranya untuk melanjutkan hidup yang bermakna daripada mati sebagai martir. Tindakan ini menunjukkan penerimaan Shikishima atas masa lalunya dan komitmennya terhadap masa depan ketika ia bisa terus melindungi orang-orang yang dicintainya.
Perjuangan kolektif dan kelahiran kembali suatu negara
Para mantan prajurit perang dan warga sipil sedang melihat strategi Kenji Noda, salah satu ilmuwan, untuk mengalahkan Godzilla.
(Sumber: imdb.com)
Kisah yang lebih luas dari film ini adalah tentang kebangkitan suatu negara. Jepang, yang direpresentasikan oleh mantan anggota angkatan laut dan warga sipil, bersatu untuk menghadapi ancaman nyata dari Godzilla. Usaha dan pengorbanan kolektif mereka menggarisbawahi kebangkitan nasional, bergerak dari masa lalu yang dilanda krisis perang menuju masa depan yang bersatu. Rencana penggunaan tangki Freon dan balon untuk menenggelamkan dan memusnahkan Godzilla, menyoroti kecerdasan masyarakat yang bertekad melindungi tanah air mereka.
Pada adegan terakhir, ketika Shikishima bertahan dan bersatu kembali dengan Noriko (yang badannya dibaluti banyak perban) menunjukkan bahwa perjuangan dalam proses penyembuhan trauma masa lalu sedang berlangsung. Namun, hal ini juga menandakan kekuatan cinta yang abadi dan kehormatan yang didefinisikan kembali bahwa kehidupan yang bermakna adalah ketika seseorang bisa memprioritaskan keselamatan banyak orang daripada kepentingan individu.
***
Godzilla Minus One dengan bagus memadukan tema kehormatan dan cinta, menggunakan latar belakang serangan monster pascaperang untuk mengeksplorasi emosi manusia dan cara masyarakat supaya berpikir untuk terus bertahan hidup. Perjalanan Shikishima dari sosok pengecut dan pengkhianat menjadi pahlawan bagi banyak orang, didorong oleh kesadaran tanggung jawab untuk melindungi orang-orang yang ia cintai, merangkum pesan film tersebut. Dalam menghadapi kehancuran besar dan kehilangan pribadi, nilai-nilai cinta dan kehormatan yang dimaknai kembali bisa membuka jalan bagi perjalanan hidup yang baru.