Leila Khaled: Icon of Palestinian Liberation yang ditulis Sarah Irving merupakan buku yang membahas kehidupan dan peran-peran besar yang pernah dilakukan oleh salah satu tokoh paling terkenal dalam perjuangan kemerdekaan Palestina. Ia bernama Leila Khaled dan kisahnya bukan hanya tentang perkembangan pribadinya tetapi juga sebagai cerminan perjuangan rakyat Palestina secara lebih luas. Perjalanannya dari seorang pengungsi menjadi simbol perlawanan internasional sekaligus merangkum kompleksitas serta semangat perjuangan Palestina untuk mendapatkan status kenegaraan dan otonomi yang telah direbut Israel.
Sosok Leila Khaled saat menyampaikan pidato pada Third Dilemmas of Humanity Conference yang diselenggarakan oleh International Peoples' Assembly, di Johannesburg.
(Sumber: peoplesdispatch.org)
Kehidupan Leila Khaled dimulai di tengah kekacauan. Ia lahir di Haifa pada 9 April 1944; tetapi tak lama dari itu terjadi Pembantaian Nakba oleh Israel pada 1948, sehingga menyebabkan ia dan keluarganya harus menjadi pengungsi di Lebanon. Perpindahan ini sangat mempengaruhi sudut pandang Leila, menanamkan rasa kehilangan dan ketidakadilan yang akan menentukan tindakannya di masa depan. Sarah menggambarkan tahun-tahun awal kehidupan Leila sebagai masa formatif, menyoroti dampak pengasingan keluarganya dan lingkungan politik dunia Arab pada pertengahan abad kedua puluh.
Kemudian, buku ini dengan cermat merinci keterlibatan Leila dengan Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP). Keputusannya untuk bergabung dengan PFLP didorong oleh keinginannya untuk merebut kembali tanah airnya dan menegaskan identitas Palestina di mata dunia. Sarah menyajikan hal ini sebagai titik balik dengan menekankan bagaimana narasi pribadi Leila berhubungan dengan perjuangan Palestina yang lebih luas. Komitmen PFLP terhadap perjuangan bersenjata dan cita-cita revolusioner sejalan dengan sikap Leila, yang menyebabkan partisipasinya dalam pembajakan besar-besaran, sehingga menarik perhatian internasional terhadap perjuangan Palestina.
Salah satu aspek paling mencolok dari kisah Leila Khaled adalah keterlibatannya dalam pembajakan Pesawat TWA 840 pada 1969 dan percobaan pembajakan El Al penerbangan nomor 219 pada 1970. Kedua aksi ini bertujuan untuk memantik perhatian masyarakat dunia sehingga mereka bisa mengetahui penderitaan Palestina akibat penjajahan Israel. Sarah pun memberikan gambaran berbeda mengenai peristiwa-peristiwa ini dan menyoroti motivasi di balik tindakan kontroversial tersebut beserta dampaknya terhadap persepsi global tentang perjuangan Palestina. Tak bisa dimungkiri, sebagian orang menganggap aksi Leila sebagai tindakan terorisme, sementara sebagian yang lain melihatnya sebagai pejuang kemerdekaan.
Lebih lanjut, penjelasan Sarah tentang Leila Khaled lebih dari sekadar aktivitas militannya. Ia juga menyelidiki kehidupan pribadi Leila, mengeksplorasi perannya sebagai seorang istri, ibu, dan tokoh politik. Pendekatan multidimensi ini berfungsi untuk melihat Leila sebagai sosok manusia biasa, menampilkannya tidak hanya sebagai lambang perlawanan tetapi juga sebagai seseorang yang dibentuk oleh pengalaman dan tekadnya. Buku ini pun menyinggung tentang tantangan yang dihadapi Leila sebagai perempuan dalam pergerakan yang didominasi laki-laki, serta menyoroti usahanya untuk menantang norma-norma gender dalam konteks politik revolusioner Palestina.
Selain itu, kisah lainnya membahas tentang implikasi yang lebih luas dari tindakan Leila dan strategi PFLP. Sarah menjelaskan perdebatan etika dan politik seputar penggunaan kekerasan dalam gerakan pembebasan, memberikan sudut pandang yang seimbang mengenai kompleksitas yang terjadi. Topik ini sangat relevan untuk memahami dinamika historis dan kontemporer tentang konflik Palestina-Israel. Dengan mengontekstualisasikan aksi Leila dalam kerangka perjuangan antikolonial yang lebih luas, Sarah mengajak pembaca untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan sulit yang dihadapi oleh masyarakat tertindas dalam usahanya mencari keadilan dan menentukan nasib sendiri.
***
Leila Khaled: Icon of Palestinian Liberation adalah bukti semangat perlawanan yang tak kenal lelah di kalangan masyarakat Palestina. Melalui kisah Leila Khaled, Sarah menggambarkan pengorbanan pribadi dan kolektif yang dilakukan dalam upaya mewujudkan pembebasan. Buku ini berfungsi sebagai pengingat tentang perjuangan yang sedang berlangsung dalam memenuhi hak-hak Palestina serta dampak besar dari tindakan individu yang telah mencatatkan namanya dalam perjalanan sejarah. Warisan Leila, seperti yang disampaikan Sarah, adalah keberanian, kekuatan, dan komitmen teguh terhadap keadilan, sehingga menjadikannya sebagai simbol abadi gerakan pembebasan Palestina.
Dapat disimpulkan bahwa biografi Leila Khaled karya Sarah Irving ini menawarkan gambaran komprehensif dan empati tentang sosok yang tangguh dan kompleks. Dengan mengkaji kehidupan Leila melalui latar belakang dan pilihan hidupnya, Sarah memberikan wawasan berharga mengenai gerakan pembebasan Palestina dari penjajahan Israel dan konteks perjuangan revolusioner global yang lebih mendalam. Selain itu, kisah Leila bisa menjadi pengingat yang kuat tentang dimensi kemanusiaan dan konflik politik sebagai wujud nyata perjuangan dalam mendapatkan kemerdekaan yang hakiki.