Keteladanan yang Terlupakan

HOEGENG: Polisi dan Menteri Teladan oleh Suhartono.
(Sumber: goodreads.com)

Buku HOEGENG: Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono menghadirkan potret seorang tokoh yang kejujuran, ketegasan, dan integritasnya begitu luar biasa dalam sejarah Indonesia. Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri yang dikenal sebagai simbol kejujuran dan ketegasan, adalah contoh nyata seorang pejabat yang mengutamakan prinsip daripada kepentingan pribadi. Sosoknya kini menjadi refleksi atas langkanya pemimpin yang memiliki komitmen kuat terhadap keadilan dan antikorupsi di Indonesia.

Prinsip dan Keteguhan dalam Jabatan

Salah satu aspek utama yang ditekankan dalam buku ini adalah bagaimana Hoegeng menjalankan amanahnya sebagai pejabat publik. Sebagai Kapolri, ia menolak segala bentuk fasilitas berlebihan yang diberikan negara, terutama jika dirasa mengarah pada praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Bahkan, dalam urusan pribadi sekalipun, Hoegeng tetap berpegang teguh pada prinsip kejujuran. Ketika anaknya ingin masuk tentara dan memerlukan tanda tangannya sebagai syarat administrasi, ia dengan tegas menolak memberikan rekomendasi tersebut. Keputusan ini didasarkan pada keyakinannya bahwa setiap individu harus berjuang dengan usaha sendiri, bukan dengan memanfaatkan jabatan orang tua.

Hoegeng juga dikenal sebagai polisi yang berani melawan mafia dan koruptor. Namun, justru karena keberanian dan ketegasannya itu, ia tersingkir dari jabatan Kapolri. Tekadnya untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu membuatnya dianggap sebagai ancaman bagi kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan dalam sistem kekuasaan. Keputusan rezim saat itu untuk menyingkirkannya menjadi bukti bahwa sistem yang korup sering kali tidak memberikan ruang bagi orang-orang jujur seperti Hoegeng.

Dikucilkan, tetapi Tetap Berprinsip

Meskipun telah pensiun dari jabatannya, Hoegeng tetap menunjukkan sikap kritis terhadap ketidakadilan. Ia bergabung dalam kelompok Petisi 50, yaitu kumpulan tokoh yang menentang kebijakan otoriter pemerintahan Orde Baru. Akibat keberaniannya itu, ia harus menghadapi berbagai bentuk tekanan, termasuk kesulitan ekonomi dan pengucilan dari lingkaran kekuasaan. Namun, ia tetap teguh pada pendiriannya dan tidak pernah menyesali sikapnya.

Salah satu momen yang menunjukkan kerendahan hatinya adalah ketika ditanya tentang tempat pemakamannya. Hoegeng menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan karena tidak ingin dikaitkan dengan kehormatan semu yang bisa saja diberikan oleh negara yang pernah mengkhianatinya. Ia lebih memilih dimakamkan di tempat biasa supaya tetap dekat dengan istri tercintanya, yang selama ini selalu setia mendampinginya saat suka dan duka.

Warisan Keteladanan untuk Masa Kini 

Kejujuran dan ketegasan Hoegeng kini semakin langka di tengah maraknya praktik korupsi yang menggerogoti berbagai institusi. Kisahnya menjadi cerminan betapa sulitnya menemukan sosok pejabat publik yang benar-benar bersih dan berintegritas. Bahkan, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah berujar dengan sindiran tajam bahwa di Indonesia hanya ada tiga polisi yang jujur, yaitu "patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng". Sindiran ini menegaskan betapa langkanya sosok seperti Hoegeng di dunia kepolisian dan pemerintahan.

Dalam konteks saat ini, keteladanan Hoegeng seharusnya menjadi inspirasi bagi para pemimpin, pejabat publik, dan masyarakat umum. Integritas, keberanian, dan kesederhanaannya menunjukkan bahwa jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab, bukan sebagai sarana memperkaya diri atau mencari keuntungan pribadi. Jika semakin banyak pemimpin yang meneladani prinsip Hoegeng, bukan mustahil Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih bersih dan berkeadilan.

***

Buku ini bukan sekadar biografi seorang tokoh, melainkan pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kejujuran dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan. Sosok Hoegeng mungkin telah tiada, tetapi nilai-nilai yang ia pegang teguh harus terus diwariskan dan diperjuangkan agar tetap hidup dalam setiap generasi.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.