Sumber gambar: goodreads.com |
Ada tiga bagian yang menjadi tema besar di kumpulan esai berjudul Indonesia Bagian dari Desa Saya karya Cak Nun ini, salah satunya di bagian 'Desa Saya', yaitu tentang masyarakat desa yang sudah mulai mengikuti perkembangan atau sengaja mengikuti gaya hidup orang kota dengan memaksakan diri, seperti ketika ada yang bisa membeli televisi—barang yang dianggap mewah pada saat esai ini ditulis (1980-an)—, sehingga ia merasa jadi orang sukses dan berharap orang-orang di desa menjadi segan kepadanya.
Namun, untuk esai yang menjadi judul di buku ini. Esai tersebut membahas tentang efek pilihan politik yang dampaknya sampai ke masyarakat desa pada zaman itu (dan ternyata bisa dirasakan sampai saat ini). Misalnya, Golkar merupakan partai politik dominan yang menguasai negara saat itu, sehingga jika ada seseorang yang ketahuan tidak memilih partai tersebut, ia akan dikucilkan dan dianggap "membangkang" oleh sebagian besar masyarakat pendukung. Padahal, Cak Nun berpikir, desanya tersebut hanyalah titik kecil di negara Indonesia yang besar ini dan kemungkinan para elite politik pun tidak memperhatikan mereka secara khusus. Dengan begitu, dalam hal perpolitikan negara, sebisa mungkin "rakyat kecil" tidak perlu terlalu berlebihan mendukung partai atau tokoh politik tertentu, toh ketika kita lapar atau membutuhkan uang, kita mengusahakannya sendiri. Para elite politik yang didukung pun bisa jadi tidak terlalu peduli terhadap "rakyat kecil" yang membelanya mati-matian karena mereka sudah "nyaman" dengan jabatannya.