Kritik Rasionalitas dan Mitos Modern dalam Pemikiran Sekolah Frankfurt


Pemikiran kritis telah menjadi salah satu pilar dalam kajian filsafat modern, dan salah satu aliran yang memiliki pengaruh besar dalam bidang ini adalah Sekolah Frankfurt. Dalam bukunya Teori Kritis Sekolah Frankfurt, Sindhunata menguraikan secara komprehensif bagaimana para pemikir utama dari aliran ini, seperti Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno, membangun kritik terhadap rasionalitas modern. Mereka menyoroti bagaimana proyek pencerahan (Aufklärung), yang pada awalnya bertujuan membebaskan manusia dari mitos, justru berbalik menjadi alat penindasan baru. Akal budi, yang seharusnya membimbing manusia menuju kebebasan, malah berubah menjadi rasionalitas instrumentalis yang menundukkan individu dalam sistem kapitalisme global.

Rasionalitas yang Terjebak dalam Instrumen Kapitalisme

Salah satu pokok pemikiran yang dikritik oleh Sekolah Frankfurt adalah bagaimana rasionalitas modern telah berubah menjadi alat dominasi. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, rasionalitas digunakan bukan untuk mencapai kebebasan manusia, melainkan untuk kepentingan industri dan modal. Manusia menjadi bagian dari sistem produksi yang hanya mengejar efisiensi dan profit tanpa mempertimbangkan dampak ekologis dan sosial. Hal ini dapat dilihat dalam kemajuan industri yang terus berkembang tanpa mempertimbangkan kehancuran lingkungan atau ketimpangan sosial yang semakin melebar.

Menurut Horkheimer, ada dua bentuk rasionalitas: rasionalitas subjektif (instrumentalis) dan rasionalitas objektif. Rasionalitas subjektif hanya berorientasi pada hasil yang menguntungkan individu atau kelompok tertentu, sedangkan rasionalitas objektif mempertimbangkan nilai-nilai universal yang dapat membawa manfaat bagi semua manusia. Sayangnya, rasionalitas yang berkembang dalam sistem kapitalisme lebih condong ke arah rasionalitas subjektif, ketika akal budi hanya dijadikan alat untuk memenuhi kepentingan ekonomi dan politik tertentu.

Mitos dalam Dunia Modern

Horkheimer dan Adorno menyoroti bahwa modernitas tidak benar-benar membebaskan manusia dari mitos. Mereka berpendapat bahwa rasionalitas modern justru menciptakan mitos baru yang lebih kuat. Jika mitos tradisional lahir dari ketidaktahuan manusia terhadap alam, maka mitos modern lahir dari sistem yang membentuk cara berpikir manusia tanpa disadari. Kapitalisme, media massa, dan industri budaya menjadi instrumen utama dalam menciptakan mitos ini. Manusia modern tidak lagi mempercayai dewa atau roh, tetapi tunduk pada sistem ekonomi dan sosial yang tidak mereka pertanyakan.

Sindhunata dalam bukunya menjelaskan bagaimana Sekolah Frankfurt mengkritik industri budaya yang dianggap sebagai alat dominasi baru dalam masyarakat modern. Media massa dan hiburan bukan lagi sekadar sarana informasi atau ekspresi seni, melainkan alat untuk menanamkan ideologi kapitalisme. Industri budaya menciptakan kesadaran palsu di mana masyarakat diarahkan untuk menerima status quo tanpa berpikir kritis. Musik populer, film, dan tayangan televisi lebih banyak berfungsi sebagai distraksi daripada sebagai alat edukasi atau refleksi sosial.

Pemikiran Sekolah Frankfurt pada Masa Kini

Dalam konteks masyarakat saat ini, pemikiran Sekolah Frankfurt tetap relevan untuk memahami bagaimana sistem sosial dan ekonomi bekerja dalam membentuk kesadaran manusia. Di era digital dan globalisasi, pengaruh media semakin kuat dalam membentuk opini publik. Algoritma media sosial, misalnya, memainkan peran untuk menentukan informasi apa yang kita konsumsi, sering tanpa kita sadari. Hal ini menunjukkan bahwa kendali atas kesadaran manusia tidak lagi berada di tangan individu, melainkan di tangan korporasi teknologi besar yang mengendalikan arus informasi.

Lebih lanjut, tantangan yang dihadapi oleh teori kritis adalah bagaimana membangun alternatif terhadap sistem yang ada. Sekolah Frankfurt tidak hanya mengkritik, tetapi juga menawarkan solusi dalam bentuk teori emansipatoris. Teori ini menekankan pentingnya kesadaran kritis dalam memahami realitas sosial dan mengajak manusia untuk tidak terjebak dalam rasionalitas yang hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi. Pendidikan, diskusi kritis, dan perlawanan terhadap ideologi dominan menjadi langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan manusiawi.

***

Teori Kritis Sekolah Frankfurt karya Sindhunata memberikan pengetahuan mendalam tentang bagaimana pemikiran kritis dapat digunakan untuk memahami realitas sosial. Kritik terhadap rasionalitas instrumentalis dan mitos modern yang disampaikan oleh Horkheimer dan Adorno tetap relevan sampai saat ini. Dengan kemajuan teknologi dan kapitalisme global, manusia semakin terjebak dalam sistem yang tidak mereka kendalikan. Dengan demikian, penting bagi kita untuk mengembangkan kesadaran kritis agar tidak terjebak dalam pola pikir yang telah dikonstruksi oleh sistem. Pemikiran Sekolah Frankfurt mengajak kita untuk terus mempertanyakan dan tidak menerima begitu saja segala bentuk ideologi yang tampak sebagai kebenaran mutlak.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.