Pada akhir 2019 lalu, saya jadi ingin membaca lagi karya Haruki Murakami. Setelah sebelumnya, saya sudah membaca beberapa karyanya seperti Norwegian Wood, After Dark, Hear the Wind Sing, dan lain-lain. Saya pun langsung mencari karya fiksi selanjutnya dan akhirnya memutuskan untuk membaca Kafka on the Shore.
***
Berkisah tentang Kafka Tamura yang kabur dari rumah karena membenci sang ayah. Ia kabur menuju kota yang belum pernah ia singgahi. Setelah banyak konflik yang terjadi, ternyata ia pergi karena tak ingin mengikuti ramalan yang dikatakan oleh ayahnya yang menyatakan bahwa Kafka akan menikahi ibunya dan bersetubuh dengan kakak perempuannya. Ibu dan kakak perempuannya juga sudah meninggalkannya sejak umur empat tahun, jadi ia sudah tak ingat dengan wajah mereka berdua.
Ketika ia sudah berada di kota—yang tak ia kenal sebelumnya—bernama Takamatsu, ia pun menuju ke perpustakaan daerah dan berbicara kepada penjaganya, Oshima, tentang alasannya berada di sana. Setelah percakapan tersebut, Kafka diizinkan tinggal di sana, tapi sebelumnya ia harus bertemu dengan pemilik perpustakaan bernama Mrs. Saeki.
Kisah selanjutnya, berbeda tokoh dan latar belakang, yaitu tentang dokumen rahasia dari Tentara Amerika Serikat yang mengungkapkan kejadian misterius pada zaman ketika Perang Dunia II. Peristiwa tersebut berawal dari kunjungan para murid TK bersama gurunya di Gunung Shikoku. Namun, tiba-tiba ketika para murid sedang beraktivitas bersama, muncul secara sekilas benda seperti UFO di langit yang menyebabkan mereka tiba-tiba kehilangan kesadaran. Beberapa jam kemudian, ketika mereka mulai sadar kembali, ternyata ada satu anak yang masih tertidur, yaitu Nakata. Yang menyedihkan, akibat dari kejadian tersebut, ia menjadi—seperti yang ia katakan sendiri—bodoh, tapi ia bisa berbicara dengan kucing.
Dari dua tokoh utama tersebut membuat saya mengikuti perjalanan dalam membongkar teka-teki dan kejadian ganjil yang terjadi, seperti ketika menyelidiki siapa pembunuh ayah Kafka, pertemuan Kafka dengan Kolonel Sanders sang pemilik restauran KFC, hujan ikan dari langit, kisah cinta antara Kafka dengan Mrs. Saeki yang umurnya kurang lebih sama dengan ibunya, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, membaca novel ini memang butuh pikiran yang fokus dalam mengikuti teka-teki dan kisah-kisah yang disajikan supaya bisa memahami hubungan cerita dari awal sampai akhir.