Terbenam dan Tersingkir di Paris dan London adalah buku untuk memahami keadaan orang-orang dari kalangan bawah menurut perjalanan Eric Blair (atau yang lebih dikenal dengan George Orwell). Ia menulis buku ini dari kisah pengalaman hidupnya tinggal di dua kota tersebut. Ketika di Paris, ia bekerja sebagai tukang cuci piring di hotel mewah. Meskipun ada embel-embel "mewah", ternyata lingkungan bagi pekerja rendahan di sana sungguh memprihatinkan; jam kerja yang terlampau lama, tetapi mendapatkan gaji yang sedikit.
Karena merasa kehidupan di Paris sudah tak mengenakkan, Orwell pun memutuskan untuk kembali ke negara asalnya. Ia menerima kabar bahwa ia mendapatkan pekerjaan untuk menjaga orang berkebutuhan khusus. Namun, sayangnya, ketika sudah sampai di London, pekerjaan tersebut harus ditunda karena orang yang bersangkutan sedang ada urusan lain. Karena ia sudah tak punya lagi uang dan tempat tinggal, sampai batas yang tidak ditentukan, Orwell harus hidup menggelandang. Ia bertemu dengan gelandangan lainnya dan setiap hari harus berpindah-pindah tempat untuk tidur di malam hari.
Membaca buku ini, saya jadi mengetahui kondisi sosial masyarakat bawah di Paris dan London pada 1930-an (meskipun begitu, saya rasa keadaan seperti ini masih tetap terjadi di sebagian besar negara). Orwell menjelaskan bagaimana penderitaan yang dirasakan oleh orang-orang dalam keadaan miskin dan harus berjuang dalam bertahan hidup. Selain itu, ia juga mengkritisi kinerja Pemerintah tentang bagaimana seharusnya mereka bisa mengatasi kemiskinan yang ada.