Bagi seseorang yang belum mendapatkan uang secara mandiri dan hidup dalam keluarga sederhana, itu berarti ia harus bisa menghemat dan mengatur keuangan untuk kemaslahatan dirinya. Dalam hal ini, diusahakan bahwa ia gak boleh begitu saja menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang gak perlu. Salah satu hal gak perlu tersebut seperti membeli buku dari salah satu dosen di kampus karena beliau “memaksa” para mahasiswanya untuk membeli buku tersebut atau kemungkinan besar jika mereka menolak, nilai C menjadi ganjarannya. Ya, itu adalah pengalaman saya beberapa semester lalu. Mengingat lagi hal tersebut, saya jadi merasa kesal sendiri karena buku yang dijual itu gak ada kaitannya sama sekali dengan perkuliahan yang beliau ajarkan, sehingga saya membelinya hanya untuk membuat “dapur si dosen tetap bisa ngebul” di rumahnya. Karena sampai saat ini, buku tersebut masih tersimpan rapi di dalam laci dan gak selesai saya baca.
Berbicara tentang menghabiskan uang, sejak memasuki kuliah, saya memang banyak menghabiskannya untuk membeli buku. Buku tersebut bermacam-macam, bisa buku yang berkaitan dengan perkuliahan atau buku bacaan pribadi yang saya suka seperti novel. Untuk yang terakhir, saya memang sering membelinya. Selain itu, alasan saya lebih suka membeli buku daripada meminjamnya dari perpustakaan adalah karena kebanyakan buku yang saya ingin baca gak terdapat di sana. Lebih lanjut, perpustakaan yang saya tahu hanyalah perpustakaan kampus. Dan, alasan lainnya adalah karena saya memang suka mengoleksi buku untuk bisa berulang kali saya baca tanpa harus bolak-balik memperpanjang izin peminjaman.
Ketika uang yang saya kumpulkan dari pemberian orang tua lebih sering saya gunakan untuk membeli buku, maka yang terjadi adalah saya harus rela untuk gak menggunakannya kepada hal-hal lain, seperti membeli baju atau celana. Ya, terkadang saya merasa dilema apakah uang yang saya punya ini harus saya pakai untuk menambah koleksi pakaian atau buku. Karena sejak memasuki dunia perkuliahan, saya juga menjadi lebih mengerti penampilan, sehingga saya merasa harus berpenampilan rapi dan menarik supaya menambah rasa percaya diri.
Setelah saya pikir-pikir lagi dengan lebih tenang, ternyata buku menjadi prioritas utama saya dalam menghabiskan uang. Yang pasti buku tersebut adalah buku yang benar-benar saya suka, bukan buku paksaan dari dosen, sehingga saya bisa asyik membacanya dan gak menyesal telah membelinya. Alasan saya lebih memilih buku karena buku bisa membuat saya menjelajahi imajinasi dan membuat pikiran saya bisa lebih terbuka. Sedangkan pakaian, saya akan membelinya ketika sangat dibutuhkan, seperti saat ada undangan pernikahan dari teman dan saya harus berpenampilan sebaik mungkin. Dengan begitu, dua hal kebutuhan utama dalam hidup saya saat ini bisa diputuskan secara adil.