Sumber gambar: univbatam.ac.id
Kebiasaan menganggap remeh masalah kecil memang gak baik. Bisa dibilang, dari hal-hal kecil tersebut, jika dilakukan secara ramai-ramai dan rutin, akan menjadi masalah yang besar. Di Indonesia salah satunya, yaitu sifat dari beberapa masyarakatnya yang seperti itu. Dalam hal ini adalah membuang sampah sembarangan.
Eh, memangnya buang sampah sembarangan itu masalah kecil ya?
Iya, karena sampah yang dimaksud adalah sampah yang ukurannya kecil yang biasanya dianggap jika dibuang ke mana saja, gak akan menjadi masalah. Beda lagi kalau yang dimaksud adalah sampah yang berasal dari barang-barang bekas, seperti kulkas bekas, AC bekas, atau komputer bekas.
Jika kita bisa berpikir lebih cermat, ketika kita sengaja membuang sampah sembarangan, sebenarnya itu merupakan tindakan yang secara gak langsung bisa mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan yang sama. Mungkin, penyebabnya karena salah satu sifat sebagian orang Indonesia yang suka ikut-ikutan, yang penting itu bisa membuat diri mereka jadi gak ribet.
Lalu, apa sih penyebab dari sebagian orang di Indonesia yang masih suka membuang sampah gak di tempatnya?
Menurut pengamatan yang pernah gue lakukan, salah satu penyebabnya adalah karena saat di sekitar kita gak ada tempat sampah, kita malas menyimpannya terlebih dulu. Maksud simpan di sini adalah kita bisa memasukkan sampah tersebut─contohnya bungkus permen atau bungkus makanan ringan─ke dalam saku celana atau tas, kemudian membuangnya ketika kita sudah menemukan tempat sampah. Nah, salah satu kesadaran untuk menyimpan sampah sementara itu yang kurang dilakukan oleh beberapa di antara kita. Selain itu, dari yang sering gue lihat di berita-berita televisi, beberapa masyarakat juga merasa gak mau ribet dan dengan mudahnya membuang sampah ke sungai atau ke selokan yang malah nantinya sampah tersebut mengalir dan menyumbat perairan. Meskipun begitu, ternyata ada juga lho yang masih membuang sampah sembarangan, padahal di dekatnya terletak tempat sampah yang begitu besar. Mungkin sebagian orang yang melakukan itu sudah jadi kebiasaan yang mendarah daging sejak kecil.
Dari kasus tersebut, ini bukan saja masalah pemerintah, tetapi masalah kita juga sebagai rakyat yang seharusnya bisa lebih sadar dan bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekitar. Ya, bisa dibilang bahwa Indonesia sudah darurat sampah. Lalu, gue mencoba mencari data kredible di Google tentang sampah. Gue pun menemukan berita dari Geotimes yang intinya adalah pada 2019 nanti diprediksi bahwa dalam satu tahun Indonesia bisa menghasilkan sampah sebanyak 67,1 juta ton. Wow. Jika total sampah setiap tahun tersebut bisa ditukarkan dengan beras, kemungkinan besar rakyat Indonesia yang berada di garis kemiskinan gak harus merasakan kelaparan.
Permasalahan sampah yang dirasakan saat ini bisa akan terus berlanjut seandainya masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa permasalahan tersebut adalah hal remeh. Selain itu, masih ada beberapa di antara kita yang belum menyadari bahwa Indonesia sudah sangat kotor. Karena, ketika kita mengamati kondisi di Indonesia, ternyata sampah sudah berserakan di laut, bukan hanya di darat.
Sumber gambar: harianterbit.com
Dari kasus sampah ini pun sebenarnya kita bisa mengintrospeksi diri supaya sadar bahwa Indonesia belum bisa menjadi salah satu negara maju jika kita masih saja apatis dengan masalah kecil seperti ini yang berasal dari kebiasaan dan kesadaran kita dalam berperilaku sehari-hari. Karena, efek yang dirasakan dari permasalahan ini adalah ketika banjir melanda. Ya, saat banjir terjadi, pasti akan repot sendiri menghadapinya.
Terus, bagaimanakah solusinya?
Oke, sebenarnya solusinya sangat mudah: Buanglah sampah pada tempatnya. Ya, jadi balik lagi ke diri kita masing-masing apakah kita masih terus menganggap bahwa masalah ini adalah masalah kecil yang gak ada artinya atau kita bisa mengubahnya dalam bentuk tindakan sehari-hari. Gue pun juga selalu berusaha untuk membuang sampah di tempatnya. Karena saat masih SD dulu, gue sering mengabaikan efek membuang sampah sembarangan akibat kurangnya informasi yang gue dapat. Nah, karena sekarang kita sudah bisa mengakses segala informasi dengan mudah melalui internet tentang bahaya sampah yang dibuang sembarangan, seharusnya kita sudah bisa sadar supaya menjadi pribadi yang lebih baik dan mengajak sesama untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman.
Pengalaman gue yang mencoba untuk selalu menjaga kebersihan adalah saat gue dan beberapa teman pergi mendaki gunung sekitar enam bulan lalu, kami berinisiatif untuk menyediakan banyak kantong sampah agar bungkus makanan yang kami makan di sana bisa kami buang dengan layak. Selain itu, kami juga memungut sampah-sampah yang kami temui semampu kami saat di perjalanan mendaki dan menuruni gunung supaya dimasukkan ke kantong sampah. Dengan begitu, lingkungan di pegunungan pun bisa tetap terjaga kenyamanannya.
Yuk, kita membiasakan diri untuk selalu membuang sampah di tempat sampah!
Pekanbaru pernah penuh sampah, dan belakangan ini sepertinya akan ada jilid II dari Pekanbaru penuh sampah.
ReplyDeletePinggiran jalan yang seharusnya bisa jadi trotoar, malah jadi tempat sampah. Banyak sih di jalan lintas. Kalo di jalan protokol jam 8 pagi itu udah bersih, lah kalo di jalan lintas sampe seminggu pun ga diangkut.
Gue juga udah membiasakan itu, menyimpan sampah di tas atau saku, sampai menemukan tempat sampah. Masih perlu edukasi terus menerus terkait sampah, pemisahan sampah organik dll, dan penambahan tong sampah di pusat keramaian, serta perlu adanya sanksi yang jelas.
Gue paling benci sama orang di mobil yang buang sampah ke jalan. Kalo di jalan tol gak begitu menimbulkan masalah untuk orang yang di belakang karena gak ada pengendara motor. Lah, ini di jalan padat buang sampah tisu, kan kasian orang-orang di belakang mobil tersebut.
Gue pernah hampir jatuh karena mengelak dari sampah tisu itu.
Setuju, tentang pengendara mobil yang suka membuang sampah sembarangan lewat jendela memang cukup ngeselin.
DeleteNaah... bener tuh, masyarakat belum sadar dan belum ada rasa tanggung jawabnya, padahal masalah kecil yang tiba-tiba dampaknya bisa jadi besar. Kalo udah banjir ajadah nyalahin pemerintah, padahal kesalahan ada di kita-kita juga. Mungkin karena nggak ada yang disalahin jadi gitu...
ReplyDeleteLucu juga liat gambar paling atas, mungkin yang buang sampah disana belum bisa baca.. :D
Kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah yang dibuang sembarangan emang harus ditanamkan sejak dini supaya saat beranjak dewasa bisa lebih sadar.
DeleteBener nih. Nyari tempat sampah emang susah. Gue biasanya kalo jajan minuman suka dikasih pake tempat plastik, minumnya sambil bawa motor pula. Kalo esnya udah abis bingung mau dibuang dimana, sepanjang jalan susah banget cari tempat sampah. Emangnya tempat sampah itu harus cuma ada dalam ruangan doang ya? Sampe-sampe di jalan nyari tempat sampah aja harus jalan dulu puluhan kilometer. Seharusnya tempat sampah di pinggir jalan itu harus diperbanyak, soalnya kalo yg lahi diluar memang biasanya susah banget nemu tempat sampah, makanya pada males dan akhirnya dibuang sembarangan
ReplyDeleteIya, suka kesel juga ketika di beberapa tempat umum, sarana tempat sampahnya kurang. Oleh karena itu, kita harus lebih bisa menyikapinya dengan berusaha untuk gak membuang sampah sembarangan.
DeleteYah, klo dari sisi gue sih memang kebanyakan orang indonesia masih suka buang sampah sendiri. tetapi, tempat sampah yang tersebar dimana-mana juga mendukung loh. Ya klo bungkus permen sih atau snack ringan kadang gue simpen di saku celana apa jaket. Lah klo itu bungkus nasi padang dan gak tempat sampah? Ya gitu, jujur gue buang sampah sembarangan. Mental gue dan kebanyakan orang indonesia masih cupu. :(((((
ReplyDeleteBerarti harus dimulai dengan tegas kepada diri kita sendiri dan berusaha untuk membuang sampah ke tempatnya, meskipun saat itu tempat sampah gak ada atau jauh.
DeleteJika masyarakat masih suka buang sampah sembarangan, bisa jadi negara kita maakin banyak sampah yang menggunung dimana-mana, sebaiknya jangan mencontoh perbuatan orang lain yang tidak baik. Kalau mau buang sampah tapi tidak.ada tempat sampah bisa disimpan di saku dulu seperti katamu.
ReplyDeleteKesadaran itu mulai dari diri sendiri, jika kita melakukan hal yang positip, insyaAllah kita bisa menularkan energy positip ke orang lain.
Sangat setuju dengan pendapat bang santo.
Deletewaw 2019 kita bakal jadi juragan sampah. gue rasa ini adalah peluang untuk para pengusaha yang bergerak di bidang limbah dan pengolahan sampah atau limbah. untuk memanfaatkan bahan baku yang luar biasa banyaknya :)) ini bukan maslah menurut gue tapi peluang yang bisa jadi penghasilan untuk masyarakat kita
ReplyDeleteBenar juga. Ketika kita bisa memanfaatkan kesempatan dari menumpuknya sampah yang bisa didaur ulang atau semacamnya, itu bisa menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Delete