Sumber gambar: quotemaster.org
Itu adalah siang yang cerah karena matahari tanpa ragu menampakkan sinarnya ke Bumi. Sedangkan, itu gue, sedang selesai mandi kemudian memakai baju dan celana yang dipakai dengan rapi karena hari itu ada jadwal seminar dan pembagian dosen pembimbing di kampus.
Tengnong!
Oh, ada suara yang tiba-tiba bunyi. Tenang, itu adalah suara ponsel gue yang menandakan bahwa ada pesan WhatsApp masuk.
“Gung, lu jadi MC ya buat seminar hari ini? Nemenin Fatimah,” kurang lebih seperti itu isi pesannya dari teman gue bernama Ayif.
Gue berpikir sebentar. Akhirnya, gue menjawab:
“Oke, Yif. Tapi, gue gak ada jas almamater nih di kosan. Soalnya gue tinggal di rumah.”
“Tenang, pake pakaian yang mana aja, asal rapi. Jangan lupa, mulainya jam satu siang ini.”
Setelah selesai berbalas pesan. Gue langsung melihat jam dinding kamar kos yang sudah menunjukkan pukul 12.40. Untung saja kamar kos gue letaknya dekat dengan kampus, sehingga gue masih bisa berjalan santai menuju ke sana, tanpa ada rasa panik karena baru dihubungi untuk menjadi MC.
Setelah berjalan sekitar lima menit dan akhirnya sampai di fakultas di mana gue menuntut ilmu, tepatnya di ruang teater lantai empat, terlihat memang sudah banyak teman-teman seangkatan yang datang di acara seminar. Gue pun langsung menemui Fatim, partner MC, kemudian membicarakan perihal jalannya acara nanti. Oh, ternyata dia agak kesal karena ditugaskan menjadi MC secara mendadak, tetapi dia masih lebih baik, diberitahu pukul sembilan pagi, sedangkan gue dua puluh menit sebelum acara dimulai. Namun, gue tetap tenang. Menikmati setiap kejutan yang diberikan oleh hidup.
Pak kepala jurusan kami pun datang beserta dosen yang menjadi narasumber seminar. Oh iya, gue belum memberi tahu seminarnya tentang apa. Itu adalah seminar untuk mahasiswa semester delapan, bisa dibilang semester akhir. Yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang penyusunan skripsi yang baik dan benar; sekaligus setelah selesai seminar tersebut, pemberitahuan mengenai siapa dosen pembimbing (dospem) skripsi kami akan dilaksanakan. Seharusnya, pembagian dospem dilakukan pada 7 Maret 2016 lalu, tapi diundur menjadi 14 Maret yang adalah hari itu.
Acara pun dimulai.
Gue dan Fatim mulai membuka acara seperti yang dilakukan MC pada umumnya dan membacakan urutan acaranya. Kemudian, sampailah pada acara inti.
Intinya, dosen yang menjadi narasumber menjelaskan bahwa saat menyusun skripsi, para mahasiswa harus berhati-hati mengutip sumber supaya gak dianggap sebagai plagiat. Sebab, plagiat adalah dosa paling besar di dunia akademis. Hukuman yang setimpal, lanjut beliau, adalah pencabutan gelar dari si pelaku plagiarisme.
Setelah selesai, acara selanjutnya adalah pengumuman tentang dosen pembimbing skripsi kami. Akan tetapi, saat pengumuman tiba, sang dosen yang menjabat sebagai sekretaris jurusan mengatakan,
“Maaf ya, pengumuman dospem kalian belum bisa diumumin hari ini karena kami belum selesai menyusun datanya. Kemungkinan besar, besok jam dua belas siang udah selesai dan bisa diumumkan.”
Terlihat ekspresi teman-teman seangkatan, termasuk gue juga, menjadi bete karena itu artinya kami harus menunggu lagi dan penyusunan skripsi belum bisa dimulai.
Acara pun selesai. Kami keluar ruangan dan mulai berkumpul dengan teman dekat masing-masing.
Jadi, langsung saja gue ceritakan keesokan harinya ya.
Keesokan harinya, gue sudah berada di kampus setelah waktu zuhur bersama dengan teman-teman sekelas lainnya. Cukup lama kami menunggu, sekitar empat puluh menit, akhirnya pengumuman tentang dosen pembimbing kami pun dilaksanakan.
Di sana, kami diberikan map dari berkas-berkas yang sudah kami kumpulkan ke bagian akademik beberapa minggu lalu. Dan, isinya adalah persetujuan yang sudah ditandatangani oleh kepala jurusan, sehingga tugas kami selanjutnya adalah menyerahkan berkas-berkas tersebut ke dosen pembimbing yang telah dipilih.
Alhamdulillah, dari tiga dosen yang gue pilih, ternyata yang menjadi dosen pembimbing skripsi gue adalah Pak Zakky. Beliau adalah dosen yang gue kenal dari semester empat dan merupakan tipe dosen yang seru diajak berdiskusi.
***
Saat menulis postingan ini, gue sudah mulai bimbingan oleh Pak Zakky tentang penulisan Bab I. Ternyata, penulisan gue masih ada yang kurang, sehingga harus direvisi.
Mohon doanya, semoga para mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, khususnya gue dan teman-teman seangkatan lainnya, bisa lancar dan sukses selama bimbingan, sehingga kita bisa lulus kuliah di waktu yang tepat. Amin.
Semangat ya mahasiswa tingkat akhir. Semoga skripsinya diselesaikan tepat waktu dan nggak ada kendala. Aamiin. Cepet lulus biar bisa foto togaan, kali aja mau ajak aku. LOH? Haha
ReplyDeleteAgak merinding pas baca paragraf ini,
para mahasiswa harus berhati-hati mengutip sumber supaya gak dianggap sebagai plagiat. Karena, plagiat adalah dosa paling besar di dunia akademik. Hukuman yang setimpal, lanjut beliau, adalah pencabutan gelar dari si pelaku plagiarisme.
Berasa nelen dosa pas baca kalimat terakhir haha.
Makasih, yun. Kamu juga semangat ya menjalankan aktivitas kuliah!
DeleteWah, boleh tuh kalau kamu mau ikut pas foto togaan. Haha.
Iya, kita harus hati-hati saat menyusun skripsi.
Sama kok, saat masa awal kuliah dulu, kakak terkadang juga gak merhatiin pengutipan sumber, jadi suka merasa bersalah sekarang. Haha.