Sumber gambar: peakpx.com
Memangnya lu gak main sama teman-teman lu, Gung?
Sejak kuliah yang dimulai pada September 2012 dan gue memilih untuk ngekos, gue jadi banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman di kampus, sehingga teman-teman di sekitar rumah gue sudah jarang gue temui. Bukan karena sombong, tapi teman-teman masa kecil yang dulu sering bermain bersama, banyak di antara mereka sekarang sudah berpencar mencari jalan kesuksesannya masing-masing di berbagai kota. Karena faktor itulah, jika gue berada di rumah, gue sudah jarang banget bertemu dengan mereka.
***
“Aguuung! Aguuung! Main, yuk?” panggilan dari teman gue terdengar dari luar rumah.
“Ooiii, ayuk! Tapi, gue lagi makan siang nih. Nanti gue nyusul!” gue menjawab dari beranda rumah sambil membawa piring yang berisi nasi dan lauk untuk menunjukkan bahwa gue memang sedang makan di siang hari dan meminta teman gue itu untuk pergi duluan ke tempat bermain.
Itu adalah sedikit contoh percakapan yang sering gue lakukan saat masih SD sebagai tanda bahwa pada masa dulu, gue adalah anak yang suka bermain dan merasa seru.
Kalau diingat-ingat, gue jadi merasa bahwa sekarang─saat sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir─masa bermain saat masa kecil adalah masa-masa yang selalu gue rindukan. Bermain petak umpet, layangan, kelereng, dan bersepeda keliling komplek ramai-ramai layaknya geng motor adalah beberapa kegiatan yang gue rasa gak akan mungkin bisa gue lakukan lagi sekarang.
Saat ini, meskipun masih ada beberapa teman masa kecil gue di sekitar rumah, gue merasa bahwa kami gak seakrab dulu. Bisa dibilang, mungkin karena bertambahnya umur dan pengalaman yang kami alami, menjadikan sudut pandang dan pola pikir yang dulu adalah sama, sekarang menjadi berbeda. Dan, itulah sebabnya jika gue sedang berada di rumah karena libur kuliah, gue lebih memilih berada di dalam kamar, daripada bermain dengan mereka.
***
Lagu Where Are You Now? sudah berakhir. Kali ini, secara acak lagu yang berputar di ponsel gue adalah Everybody’s Changing dari Keane. Gue mendengarkan lagu tersebut sambil memejamkan mata. Gak terasa, ternyata gue tertidur lalu bermimpi kembali ke masa kecil dan bermain bersama teman-teman dengan gembira dan berharap bahwa masa tua gak akan pernah datang.