Selamat malam teman-teman semua. Sambil nungguin waktu tidur, boleh deh kita iseng-iseng ngobrol ringan dulu.
So, what are we gonna discuss this evening?
Semakin hari, gue merasa kalau teknologi semakin canggih. Dan, menyadari kemajuan zaman yang begitu pesat saat ini, gue udah gak heran bahwa internet merupakan kebutuhan pokok untuk setiap orang. Termasuk gue, beberapa hari yang lalu saat ponsel pintar gue gak mendapatkan sinyal, gue pun susah untuk internetan, salah satunya untuk meng-update tweet di Twitter. Iya, gue emang selalu menggunakan internet dari ponsel karena lebih praktis daripada lewat komputer atau laptop. Dan... seketika itu gue pun seharian jadi GaNet (Galau Nge-net).
Tapi, gue masih bersyukur bahwa internet bukanlah salah satu syarat untuk masuk Surga. Karena kalau sampai iya, pasti saat itu gue udah termasuk ke golongan orang-orang kafir.
Nah, bagi para pecandu internet, pasti sudah gak asing lagi dong dengan yang namanya "Pacaran Online". Apa jangan-jangan ada yang sedang menjalaninya saat ini? Oke, bagi kalian yang belum tahu, biar gue jelasin kata per kata dari Pacaran Online itu:
1. Pacaran, merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh dua insan yang sedang dimabuk asmara. Bisa beda jenis, maupun sesama.
2. Online, merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan internet melalui perangkat elektronik.
Jadi menurut penjelasan gue di atas, bisa disimpulkan:
Pacaran Online adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh dua insan yang berbeda maupun sesama jenis dengan bantuan koneksi internet melalui perangkat elektronik.
Bingung? Gue juga sama.
Intinya, Pacaran Online itu adalah pacaran yang rata-rata menghabiskan waktu mereka berdua di dunia maya (internet). Tipe pacaran ini sebenarnya juga sering dilakukan oleh orang-orang yang sedang menjalani Long Distance Relationship (LDR) / hubungan jarak jauh. Tapi, bedanya orang-orang yang menjalani Pacaran Online, mereka sudah berkomitmen dulu sebelum bertemu secara langsung.
Pacaran Online gue terjadi ketika masih kelas 1 SMA sekitar akhir tahun 2009 yang saat itu juga sedang booming-nya media sosial bernama Facebook. Karena saat itu gue masih alay, gue emang sering ngemodusin cewek-cewek yang muncul di kolom chat akun Facebook gue. Satu per satu gue cari cewek khilaf mana yang bisa dimodusin, dan akhirnya gue pun dapat. Obrolan kami dimulai dari sapa basa-basi sampai membicarakan asal-usul masing-masing. Setelah gue berhasil minta nomor ponselnya, kami pun akhirnya saling mengenal satu sama lain. Dan, beberapa hari kemudian, kami pun resmi jadian. Gue jadi sering telepon-teleponan dengan dia meskipun kami belum pernah saling bertemu tatap muka dan gue hanya tahu wajahnya dari foto profil Facebook. Tapi, sekitar tiga hari gue pacaran (di dunia maya tentunya), gue merasa mulai ada yang aneh. Dia (yang gue lupa namanya) udah gak pernah menghubungi gue lagi. Setelah beberapa hari gak ada kabar, akhirnya dia menelepon gue. Tanpa basa-basi lagi, akhirnya dia... minta putus. Gue pasrah. Karena emang mau gimana lagi? Ketemu aja gak pernah.
Nah, terus apa sih yang mau gue bahas kali ini?
Berdasarkan pengalaman gue di atas, gue mau berbagi tip untuk kalian yang sedang menjalani Pacaran Online supaya tidak menyesal di kemudian hari. Apa sajakah itu? Here they are:
1. Keep-in-touch
Untuk para Online Lover (panggilan untuk pelaku Pacaran Online), udah seharusnya kalian punya banyak waktu untuk saling berhubungan dengan pacar online-nya di internet. Kalian juga harus selalu siap siaga dengan gadget-nya masing-masing. Dan, gue pun punya saran untuk kalian para Online Lover. Supaya kegiatan pacarannya gak diganggu oleh aktivitas kerjaannya masing-masing dan terkadang jadi sering salah paham dengan pasangannya, gue menyarankan pelaku Pacaran Online untuk jadi pengangguran.
2. Rutin webcam-an
Bagi pelaku Pacaran Online, kalian emang harus punya waktu rutin untuk berkomunikasi satu sama lain. Jadi, kalian harus bisa menggunakan fitur-fitur yang ada di internet, webcam misalnya. Kan sekarang juga udah banyak layanan webcam chat supaya kalian selalu bisa berhubungan secara langsung dan bisa saling tatap muka meski dibatasi dengan layar. Beberapa layanan webcam chat yang gue tahu sih di antaranya, Skype, Yahoo Messenger, dan Omegle. Eh, kalau mau di Omegle sebaiknya jangan deh, karena banyak organisasi "Cekek Ular Piton" di sana. Bahaya. #IfYouKnowWhatIMean
3. Memiliki pulsa yang tak terbatas
Seperti yang kita tahu, pelaku Pacaran Online harus benar-benar memiliki koneksi internet untuk kelangsungan hubungannya karena mereka emang banyak menghabiskan waktu mengobrol di internet. Jadi, kalau tiba-tiba pulsa modem di laptop mereka habis, maka bisa menghambat kisah cinta mereka berdua. Bayangkan, ketika mereka sedang asik-asiknya ngobrol dan melepas rasa kangennya masing-masing, tiba-tiba koneksinya terputus. Nyesek banget, kan? Oleh karena itu gue menyarankan kalau seharusnya pelaku Pacaran Online itu adalah penjaga konter pulsa yang gak bakal kehabisan stok pulsa.
P.S.: Gue menyarankan bisa juga kalian pergi ke warnet, tapi gue rasa gak semua warnet menyediakan fasilitas webcam untuk para pelaku Pacaran Online.
4. Ketemuan di dunia nyata
Momen yang terakhir ini adalah yang paling ditunggu-tunggu oleh pelaku Pacaran Online, yaitu ketemuan di dunia nyata. Itu adalah momen di mana kalian bisa melihat bentuk asli secara langsung dari ujung rambut sampai ujung kaki pasangan kalian, sehingga rasa penasaran yang selama ini hinggap di otak kalian pun akhirnya terjawab.
"Emang bener gak sih dia secakep di foto profil Facebook-nya?"
"Itu bentuk hidung mancungnya bukan hasil efek Photoshop, kan?"
"Hemm, kira-kira bulu ketek dia sama punyaku panjangan mana ya?"
Dari tahap terakhir ini, gue punya tips tambahan untuk kalian supaya pertemuan berjalan dengan lancar.
1. Jangan memakai pakaian yang terlalu mencolok, karena kamu emang harus tahu diri. Mungkin kamu udah menganggap orang yang kamu kenal di dunia maya itu adalah orang baik dan sudah sama-sama merasa dekat. Tapi, semua itu gak bakal menjamin sifat asli dia di dunia nyata. Siapa tahu aja di balik wajahnya yang lugu itu, ternyata dia adalah mantan murid lesnya Ryan 'Jombang'.
2. Diusahakan untuk bertemu di tempat rame atau tempat umum, misalnya restauran, mall, atau jalan raya. Sebab, kalau tiba-tiba pacar online kamu berbuat macam-macam, kamu tinggal minta bantuan ke orang-orang setempat. Tapi, kalau mau cara yang lebih aman ketika kamu mau bertemu, lebih baik kamu ajak saudara atau teman dekat.
3. Jangan pernah mau kalau diajak ke tempat yang menurut kamu itu asing untuk dikunjungi, seperti sawah, hutan, rawa-rawa, ataupun semak-semak (ini sebenarnya mau pacaran atau mau ikut casting jadi 'Si Bolang' deh?!) karena menurut berita-berita yang gue lihat di televisi, kamu bisa aja jadi korban kejahatan. Entah itu pelecehan seksual ataupun kejahatan nafsu syahwat. Gue bukannya nakut-nakutin, tapi resiko emang selalu ada, kan? Jadi, kita emang harus selalu ingat kata Bang Napi, "WASPADALAH!!! WASPADALAH!!!".
***
Oke, segitu dulu yang bisa gue share. Semoga apa yang gue posting kali ini bisa bermanfaat untuk kalian yang sedang menjalani Pacaran Online. Dan, pesan gue yang terakhir:
Biasanya orang-orang yang menjalani Pacaran Online akan sulit mempertahankan hubungannya setelah bertemu secara langsung.
Biasanya orang-orang yang menjalani Pacaran Online akan sulit mempertahankan hubungannya setelah bertemu secara langsung.
Hahahahaha mantap banget,,tq info.a
ReplyDeleteGw jadi lebih paham.
Ijin share y :)
Sama-sama, gan..
DeleteJangan lupa dikasih sumbernya ya. ;)